Tyresö slott

Hej hej, hur mår du?

Stockholm masih menyisakan banyak kenangan, bahkan hingga saat ini. Jika dibilang belum move-on mungkin benar, tapi lebih tepat untuk tidak memilih untuk move-on :mrgreen:. Jadi mungkin lebih baik saia cerita-cerita saja hal-hal menarik di Stockholm dan sekitarnya. Mari! 😀

Swedia memiliki beberapa kastil yang tersebar di beberapa kota, bahasa Swedia untuk kastil adalah Slott, dibaca slot, tanpa intonasi apapun. Di Stockholm sendiri yang paling terkenal adalah Drottningholm Slott yang merupakan tempat tinggal Raja Swedia. Namun saat ini saia akan berbagi tentang Tyresö Slott dari sudut pandang saia sendiri tentunya. :mrgreen:

How to get here eh there?

Hingga tahun 2017 transportasi menuju Tyresö Slott masih sama, yaitu menggunakan bis atau tunnelbana menuju Gullmarsplan lalu lanjut dengan bis no. 875. Sebelum kesana, jangan lupa mengecek jadwal bis dan kereta melalui sl.se dengan tujuan halte akhir yaitu Tyresö Kyrka. Jika dari Fridhemsplan (sesuai pengalaman sendiri) waktu tempuhnya hampir satu jam, termasuk jauh si tapi sepanjang jalan kan bisa sambil lihat-lihat sekitar atau ng-charge hp dulu di bis. Salah satu yang menyenangkan dari beberapa bis di Stockholm ya ini, sudah banyak port USB-nya jadi tidak perlu khawatir baterai hp habis di tengah perjalanan.

 

View at glance.

Dua kali ke Tyresö selalu ketika summer padahal pasti akan lebih banyak magical view-nya pas winter. Serba putih dan berasa ’teduh’. Sekali pernah juga si pas winter tapi saljunya saat itu tidak terlalu banyak jadi justru lebih dingin dan licin karena es.

Tujuan ke Tyresö Slott saat ini hanya ingin duduk-duduk random saja, bisa duduk-duduk sambil makan bekal di tengah-tengah rumput, foto-foto di sekitaran slott, fika (ngopi) atau minum hot chocolate yang enak banget disertai sepiring kecil morotskaka (carrot cake), jalan-jalan sekitar pulau, ataupun tiduran di pinggir dermaga sambil menikmati matahari. Mohon maaf, saat itu saia lagi ketularan bule yang norak jika matahari sedang hangat-hangatnya. Meskipun terik tapi udaranya sejuk, jadi cuaca pun Lagom (Lagom itu artinya just right, not too much not too little, akan dibahas dilain waktu. Silakan googling sendiri dulu ya).

Tinggal di Stockholm ibarat tinggal di kota dan desa pada saat bersamaan, area Tyresö ini memang pinggiran dari Stockholm, tapi masih Stockholm. Bisa dibayangkan kan bagaimana kota dan alam bisa menyatu dalam satu waktu. Jadi wajar jika saia masih saja menganggap Stockholm sebagai paket komplit yang lantas membuat saia tersenyum lebih tulus untuk apapun juga.

Orang yang pertama kali mengenalkan saia dengan tempat ini namanya Iqko, terima kasih sekali lho sudah mengajak saia kesini, tempat yang pas untuk segala hal.

Foto dibawah ini adalah Tyresö Kyrka (dibaca Tirese (e terakhir dengan pelafalan tertentu) Syirka, semoga tidak salah). Kombinasi warna tanpa filter, hijau, abu-abu, coklat dan biru. Ditambah lagi ada pemandangan yang biasa ditemukan di Stockholm ketika seorang ayah bermain dengan anaknya. Oia hampir saja lupa, kyrka itu bahasa swedia yang artinya gereja.

Tyresö Kyrka

Tyresö Kyrka

Di samping pelataran kyrka ada area pemakaman, batu-batu nisan terjejer rapi meskipun tampak ada yang sudah miring-miring. Entah itu pemakaman siapa, terlihat ada dua nama dalam satu nisan di beberapa nisan.

Perlu berjalan sekitar 5 menit, bahkan kurang, untuk menuju kastil. Betapa terasa damainya disini dengan hanya segelintir orang, sedikit tapi pas. Populasi manusia memang harus dibatasi saia rasa, karena tidak semua manusia tidak dibekali pengetahuan untuk menjaga alam, sebut saja di Jakarta, mereka terlalu egois untuk memikirkan lingkungan sekitarnya. Duh maaf saia selalu lupa untuk tidak mengeluhkan Jakarta.

Btw, tiga kali ke Tyresö Slott saia tidak pernah masuk ke dalam, hanya jalan-jalan dan foto-foto saja. :mrgreen: Fika jika sempat. Tapi yang jelas, tempat ini adalah tempat yang pas untuk menghabiskan waktu dengan alam, berdiam diri lama-lama tanpa keringat dan merasa lembab meskipun harus berjemur menikmati matahari.

Nah, fika tidak selalu dengan kopi bagi saia, jadi saia memilih coklat panas yang katanya enak. Dan ya, bahkan enak sekali, pas dan tidak terlalu manis. Ya Tuhan, bahkan coklat panas saja berasa pas, rindu. Maafkan kegalauan itu memang suka muncul tiba-tiba. Penampakan cafe-nya seperti foto di bawah ya, harus ada saianya supaya ada warna lain dari sekedar putih dan coklat, oh dan ungu. :p

Lima menit berjalan ke arah kanan dari cafe tadi ada hutan, namun sayangnya saia tidak siap untuk menjelajahi hutan jadi hanya masuk sebentar lalu kembali untuk menikmati sisi lain disini.

Ada beberapa spot yang saia skip disini karena kuatir terlalu banyak foto yang harus saia publish, saia belum siap tenar sayangnya. #eh.

Nah setelah berjalan-jalan agak jauh, kami duduk diam dlangap dlongop di tepi dermaga, bahkan tidak hanya duduk-duduk akhirnya kami dengan cueknya tiduran sambil menikmati alam lalu sibuk dengan pikiran masing-masing. Orang yang kebetulan lewat pun hanya beberapa saja dan setelah puas dengan bengong-bengong tidak jelas akhirnya kami jalan-jalan lagi. Saia lupa apa saja yang kami bicarakan, satu yang saia ingat, kami lupa mengajak Rabiah.

Saia selalu suka warna merah maroon pada tembok rumah-rumah di Swedia, warna yang pertama kali saia lihat di Farmville, disini nyata ada dimana-mana, terutama di daerah suburbnya. Apakah ada yang menolak tinggal di tempat seperti ini? Saia si tidak, terlalu damai untuk ditolak.

Nah saia lupa apakah ada kindergarten di dekat sana, tapi ada play-ground ketika kami menuju pulang. Namun satu hal yang pasti ada juga di Stockholm adalah area bermain gratis untuk anak-anak, dan juga aman. Lalu menyesal mengapa saia perlu satu tahun untuk merasa betah dengan banyak hal yang menarik disini.

Kali kedua saia kesana ketika winter, musim dingin. Tidak selalu salju, saking dinginnya semua seperti membeku perlahan. Di foto sebelumnya mungkin banyak air, pulau, danau atau entah apa itu tepatnya, tapi ketika winter, hampir semua berubah menjadi area ice skating gratis. Dan jatuh terduduk adalah hal lumrah disini, tidak lagi sakit dan malu, jadi foto-foto saja sekalian.

Ini adalah dermaga yang sama tempat saia leyeh-leyeh ketika summer, ketika winter akan banyak yang seliweran sedang main ice skating. Menarik bukan.

Kali ketiga ke Tyresö Slott lagi-lagi ketika summer yang masih agak sejuk, matahari cukup terik terbukti dengan kacamata menghitam bak tukang urut menurut persepsi seorang Rabiah. 😛 Yup akhirnya kesini bareng Rabiah. Rute yang kami pilih tidak jauh berbeda dari sebelum-sebelumnya, hanya jalan-jalan menghabiskan waktu sambil foto-foto, sayangnya saat itu kami tidak fika karena kalau tidak salah tempatnya sudah tutup.

Nampaknya tidak ada lagi yang harus saia ceritakan, yang jelas jika ada waktu lebih di Stockholm, jangan lupa main-main ke Tyresö Slott ya. Berjalanlah hingga jauh ke belakang sana, meski tidak harus sampai ujung, nikmatilah waktu yang ada dengan sebaik-baiknya dengan atau tanpa orang yang kamu cintai. Sebelum semakin random, ini ada foto entah rumah atau apa, but i found it magical without any reason, and i like it so much. Even just staring at it could make me fly into Harry Potter world. #lho

Hejdå Tyresö Slott, vi ses snart!

(selamat tinggal Tyresö Slott, sampai jumpa lagi secepatnya).

2 thoughts on “Tyresö slott

Leave a comment