Tanggal 5 Februari 2013, sekitar jam 6 sore, Jakarta ‘menggoreskan pedangnya’ ke saia. Hal yang tidak pernah terbesit sedikitpun oleh saia. Tindakan penjambretan!
Sore itu saia pulang naik bajaj menuju stasiun Juanda, bajaj melaju pelan dan melalui jalur yang biasa saia lewati, memutar dan melewati depan KPPN. Tas saia pangku seperti biasa dan tiba-tiba dari arah kiri ada motor yang menjambret tas saia. Seriously, awalnya saia cuma bisa bengong dan kemudian tersadar “semua barang saia disana!”. Nangis tapi gakeluar airmata, si supir bajaj menyarankan saia utk lapor polisi. Seperti kejadian terdahulu, saia cuma bisa lemes dan cm mikir pulang, dan saia memilih pulang ke kantor. Another place called home?!
Pas sampe ruangan, akhirnya saia bisa nangis, dan beruntung masih ada teman-teman yang belum pulang. Mereka bantu saia banyak hal, dari sekedar mendengarkan, membantu blokir atm, menenangkan, memberi nasihat dan bahu, sampai membuatkan teh hangat. Om Zen, mba tri, mas hiyar dan wisnu, I owe millions thanks to them.
Lalu pulang bareng mas boby, sebelumnya Lucky yang kebetulan lg masuk malam juga datang. Keberadaan mereka yang meminimalisir shock yang msh terasa. Beruntung msh ada mereka, terlebih lagi mas bob, teman pulang sampe rumah dengan tenang.
Ada mba intan, ada telpon dari teman dan pelukan-pelukan orang rumah, “yang penting ai ga kenapa2”. Saia terharu. #nangis
Keesokan harinya, dibalik kejadian itu, beberapa grup whatsapp jg ramai, ‘berita’ itu menyebar cepat. Lagi-lagi saia terharu dg empati temans, terimakasih sekali yah. Ada juga teman yang datang langsung ke saia, memberi puk-puk khusus, buncito, daddy, yayuk, nadia, ratna, dan saia malah terharu. Harus salim satu-satu nih heheu.. Terimakasih banyak untuk kalian smua, untuk orang-orang jemputan juga, seriusan, empati kalian berarti banget buat saia. #senyum
Satu lagi special thanks buat kakak kedua pemilik pedang dinasti ming *mulai error* yang di tanggal 6 lalu bersedia mengantar saia mengurus surat hilang ke polsek sawah besar, duplikat kunci, dan mengurus nomer indosat. Terimakasih kepada kakak kesatu atas motornya dan kakak kedua atas boncengannya *hormatmembungkuk*
Saia masih dikelilingi orang-orang baik, terima kasih ya Allah, smoga saia bisa menjadi orang baik juga, aamiin
Buat kalian, hati-hati yah.. Jakarta itu memang kejam, harus selalu waspada untuk tetap selamat.
Saya jg kena jam antara jam 9-10 pagi ..yang dijabret laptop..
Tapi ga bisa di biarkan..bisa makin merajalela penjambret..
Krna ternyata cctv di jalan pun tidak menolong menurut tmcmertopolda..hanya untuk memantau lalu lintas.apa guna nya klo gitu..di singapore tabrak laripun bisa di tangkap..bikin emosi yaa penjambretan indonesia..
iya..rawan banget daerah sana..dan pengennya ditelusuri..tapi gatau gimana caranya, malas ribet juga sih sejujurnya. 😦 pun ke kantor polisi respon mereka seperti sudah biasa mendapat laporan penjambretan. Cuma bisa urus surat hilang dan lalu berusaha mengikhlaskan melupakan