Berbeda itu Wajar

Dimana-mana ada perbedaan. Percayalah.

Ini terkait dengan perbedaan tgl 1 syawal 1432 h di Indonesia.

Kadang kita harus ngotot supaya orang mengikuti pendapat yang kita anggap benar. Kadang kita harus terima bahwa keduanya benar. Cukup menghargai yang ada. Jujur saja saia muak dengan ceracauan (baca: tweets) beberapa orang yang ujung-ujungnya menyalahkan pemerintah. Terlepas dari profesi saia sebagai PNS, jelas menyalahkan bukanlah sesuatu yg patut dibiarkan.

Coba disimak :

y: Ingat Allah b’perintah utk ikuti para pemimpin kalian.Bila ada slh,itu tanggungjwb para pemimpinnya.Jd pemimpin itu brt.jg amanah rakyat!!!

x: baikny dsikapi dgn lbh sopan&bijak..saling mhargai sdh cukup..toh kedua-duanya ada dasarnya kasian ‘pemimpin’nya klw sll dsalahkan

y: memang ada dsrnya dua2nya namun alangkah baiknya umat ini b’satu memberikan hal yg t’baik utk kemashlahatan umat bkn buat bingung

x: knp hrs bingung..umat sdh dewasa..bs mcari info valid sbyk2ny+btny ke org2 yg lbh paham spy yakin atas ap yg hrs diikuti 😉 #imho

y: klo kyk gt buat apa fungsinya pemimpin,hapus aja para pemimpinnya.slh satu fungsi pemimpin itu mempersatukan umat

x: silakan bpikir spt itu,stiap org bebas bpndapat..sdh dpimpin tp msh bobrok,apalagi gada yg pimpin..positif thinking bkn menyalahkan

Itu hanya contoh ceracauan orang, silakan dicerna jika ada waktu.

Janganlah dengan mudahnya menyalahkan pemimpin seolah-olah bisa memimpin dengan lebih baik. Apa saia terdengar ‘prettt‘ (ngomong kosong) jika saia bilang sudah saatnya bertahan dan yakin akan sesuatu yang insya Allah akan lebih baik? Kenapa harus menyalahkan si? dipikir Indonesia cuma se-egois orang-orang Jakarta. Terlalu banyak yang harus diurus sampe hal remeh yang saia ikut ketawa bahwa si pemimpin main surat-suratan sama entah ‘artis’ darimana si Nazarudin itu. Saia muak dengan seorang ARB dgn kelepastanggungjawabannya atas Lapindo. Saia muak dengan TVOne yang lebih sering memprovokasi rakyat ditambah lagi itu milik si ARB. Saia muak dengan sinetron-sinetron yang sama sekali tidak mendidik. Saia lebih banyak tidak sukanya dengan acara-acara tv. Sampai akhirnya saia muak dengan benda bernama televisi. Berlebihan? So what?! Tapi saia bisa apa? Saia hanya berusaha mencari tau figur yang akan saia pilih sebagai pemimpin kedepannya, saia provokasi keluarga saia untuk tidak lagi menonton TVOne, Saia berusaha mencari dasar pengetahuan agar saia bisa berpendapat tanpa perlu menyalahkan.

Tapi untuk sesuatu yang sudah terlanjur? Mampu apa? Doaian ajalah supaya disisa kepemimpinannya si Indonesia ini bisa lebih baik, tidak hanya dimata rakyatnya yang tidak pernah puas tetapi juga dimata dunia entah sekitar mana. Insya Allah, pasti bisa!

Puaskanlah diri kalian sendiri dengan informasi yang harus kalian cari sendiri, udah hari gini dimana informasi bisa didapat dari mana saja, disaring, ditanya kepada yang lebih paham, masa harus mengandalkan sesuatu dari pemimpin?! Kalau memang tidak setuju atas keputusan pihak lain ya sudah abaikan, apa ada lagi yang harus direpotkan dan disalahkan?!

Mungkin diantara kalian terlalu ‘peduli’ dengan pemerintah tapi saia lebih memilih dengan sikap ‘lw-lw, gw-gw’ . Itu jelas berbeda, dan itu wajar kan?

 

 

 

Advertisement