Kelantar-Kelintir di Negeri Orang..

Saia suka baca-baca pengalaman orang ketika mereka travelling entah kemana. Jelas saia ngefans bgt sama Trinity, berhasil bikin iri banyak orang, termasuk saia tentunya. Dan dari TNT3 ada kata-kata kalau pengalaman orang travelling ke luar pertama kali mayoritas ke Singapore. Yakk..itu berlaku pada saia.

“Gw dapet seminar di Singapore nih?”

“Wah asiik donk” dalam hati sambil iri karena bakalan jadi satu-satunya orang rumah yang belum pernah ke luar negeri.

“Stress gw..”

Sepenggal percakapan saia sama kakak kedua saia. Salah satu alasan stress-nya adalah karena kendala bahasa heheu.. Dan beberapa hari kemudian.

“Lw ikut ya..kita ke Sing bareng.. sekalian ngajak anak-anak”

“Hah.. ”

itu bukan lagi ajakan tapi sudah semacam perintah. Saat itu cuma bisa melongo. Entah harus senang atau tidak. Ga pernah ngebayangin travelling bareng anak-anak. Kebayang ribetnya tapi kesempatan cuma datang 1x toh. Akhirnya Sabtu pagi tanggal 28/5/2011 kemarin berangkat juga ke SNG. Lumayan mendadak, tanpa persiapan mendalam, ga terlalu sempat googling tentang semua yang harus dipersiapkan. Yang terbayang cuma 1, harus foto bareng Po hahaha.. cetek banget keinginannya.. 😛

kakiku kecapean.. 😀

Hari pertama ke USS cuma berhasil naik 4-5 wahana..dan kami bukan adrenaline junkie yang rela deg-degan gara-gara naik yang serem-serem. Cuma naik rollercoaster mini aja saia harus berkali-kali nanya ke keponakan saia “Beneran nih kita mau naik ini?” Dia mengangguk dan lagi ada anak kecil juga yang ikutan antri. Baiklah saia memberanikan diri “Ahh gitu doank qo” ujar saia dalam hati, berusaha menenangkan diri. Duduk manis sebelahan sama kakek-kakek. Nyengir. Perlahan naik dan swing.. swing.. swing.. sekitar 10 detik muter-muter miring-miring ga jelas. Teriak-teriak ketakutan. Dasar chicken Cuma 1 kitaran doank dan sebelah saia anteng-anteng aja donk hahaha…kalah sama kakek-kakek.. 😛 *tutup muka pake kipas lebar*

Sampai sore menjelang pulang saia belum juga ketemu sama Po. Duduk di trotoar, sedih, foto-foto diri sendiri, aneh, gabiasa narsis. Nungguin para kakak belanja. Celingak celinguk masih berharap. Dan setelah 10 menit, dari kejauhan, tampak lah si Panda gendut lucu nan menggemaskan. Seketika saia berdiri sambil teriak “Pooo..” mata berbinar..tangan ke atas kegirangan..berlari mendekat dan melambai-lambaikan tangan. *dari segi bahasa mungkin kelihatan lebhay.. 😛 tapi memang itu yang saia lakukan hahaha… *

Saat itu speechless dan mengkaku gatau harus apa. Ga lama, baru deh saia reflex ngikutin Po, ga peduli sejauh apa karena USS sama sekali tidak seluas Dufan. Ahh untung dekat dan sang petugas pun memberi kode untuk membuat antrian bagi yang mau foto bareng. Untungnya reflex saia masih berfungsi dengan baik saat itu. 😆 Senang tak terkira karena akhirnya berhasil pelukan sama Po. *sawer potongan kertas krep warnawarni*

Kembali ke hotel istirahat sebentar terus langsung pergi ke Mustafa Centre. Katanya disini murah meriah. Jalan kaki yang ternyata lumayan jauh. Karena sudah rencana kesana, ketika sang kakak mengajak mampir ke kelontong pinggir jalan, langsung saia larang. “Gausahlah.. ketauan di Mustafa aja” lanjutlah ya kesana. Menghabiskan SGD yang ga seberapa. Skip ke hari ketiga, Senin pagi sebelum pulang harus ke Mustafa sebentar tapi akhirnya kakak saia berhasil membelokkan rencana, mampirlah ya kami ke kelontong pinggiran. 3 for $10 dan bisa di mix dan souvenir khas SNGnya beragam, bagus dan lucu-lucu. Melongo sambil miris. SGD sudah habis tapi mupeng sama souvenir-souvenir itu semua. Yang harusnya bisa beli beragam dan banyak jadi cuma itu-itu aja dan terbatas. Ahhhh.. *Jambak-jambak rambut*

Supir taxi sana sama beragamnya sama souvenir khas sana. Ada yang keturunan Cina yang pernah sengaja bikin kami muter-muter *tanpa peta dan merasa diboongin. Negara kecil masa iya gatau jalan. Huh*. Ada juga keturunan India, asli aga horor sama mereka, gelap dan keliatan serem, tapi nyatanya lebih baik daripada keturunan sebelumnya. Ada keturunan sini, sepertinya, gatau jalan tapi langsung usaha pake entah ipod touch entah iphone *gabisa bedain heheu..* dan lumayan good looking.. :p Eh tapi gantengan staf hotel yang shift malem dink.. Lho jadi oot.. 😆 *sawer krep pink bentuk lope-lope*

Selama disana cuma berhasil ke USS, Suntec (tempat si Kakak menghadiri seminar), Merlion Park, Orchard, Mustafa Centre, dan liat-liat di Little India (fyi konon katanya kalau hari minggu semua orang India keluar..pantesan aja luber kemana-mana malem itu..ahh lagi-lagi merasa horor..). Ga banyak yang bisa saia ceritain karena beragam keterbatasan. Kendala bahasa,cuma bisa seadanya. Amatir baca peta. Panikan. Curigaan. Sungguh itu semua bukan bekal travelling :p Sempet nyasar di Suntec, ini Mall gede ga bilang-bilang, susah bener cari jalan keluarnya. Susahnya cari nasi. Tanya-tanya kalau mau makan, halal or non-halal. Senengnya liat tertibnya. Antri taxi. Antri nyebrang. Gada sampah sembarangan. Dan es potong $1 itu ternyata beneran enak 😀 *susahnya stay focus 😛 *

Saia perlu kesempatan lain untuk kembali kesana untuk kemudian merindukan negeri sendiri yang terlalu keren dari ujung ke ujung.. 😉

Advertisement