Berdasarkan buku Personality Plus ada 4 bentuk kepribadian manusia:
- Sanguinis Populer
- Koleris (Entah kuat atau keras, maaf saia lupa 😀 )
- Melankolis Sempurna
- Plegmatis Damai
Berdasarkan training ReBorn manusia juga ada 4 kuadran kepribadian:
- Kuadran 1
- Kuadran 2
- Kuadran 3
- Kuadran 4
, yang menurut saia bersesuaian dengan si buku Personality Plus. 2 kuadran pertama untuk manusia-manusia dominan dan 2 kuadran terakhir untuk orang-orang yang kurang dominan.
Dan entah kata siapa, kepribadian manusia juga lagi-lagi dibagi 4 yaitu:
- Influence
- Dominance
- Compliance
- Steadiness
Dan menurut saia pembagian 4 itu pada dasarnya sama saja, saia buat bersesuaian dengan angka-angkanya:
- Manusia berantakan, suka senang-senang, suka bercanda, suka tampil-jadi pusat perhatian, tidak memperhatikan detail, periang,
- Manusia keras, suka memimpin, tegas, pembuat keputusan, praktis,
- Manusia pemikir, tidak suka menjadi pusat perhatian, teratur, memperhatikan detail, butuh kejelasan akan segala sesuatu (seakan-akan kejelasan ada diatas segalanya), sangat berhati-hati, menghindari konflik, peragu, berargumen hanya pada apa yang benar-benar diyakininya,
- Manusia damai, menghindari konflik, pendengar yang baik,
[di setiapnya berakhiran koma untuk kemudian boleh dilengkapi siapapun.. ]
Dengan lancarnya saia bisa mendeskripsikan manusia tipe 3 karena memang kecenderungan saia ada disana, si Melankolis Sempurna, si Compliance.. si saia yang lebih menyukai sesuatu secara sistematis, si saia yang sulit membuat keputusan, si saia yang lamban melakukan sesuatu karena takut melakukan kesalahan, si saia yang tidak bisa bilang iya atas sesuatu yang belum secara “sempurna” dipikirkannya, si saia yang harus diyakinkan berkali-kali untuk tidak lagi meragu, si saia yang lebih cenderung memilih 1 atau 0 meskipun tak jarang berlaku 0,5..huft..
Kadang bangga karena saia memiliki kecenderungan di tipe 3, tapi kadang tertekan terlebih untuk masalah menuntut suatu kejelasan akan segala sesuatu, entah itu 1 atau 0, entah itu hitam atau putih. Banyak hal yang bersifat fuzzy, relatif, tapi bisa kan dibuat kadar tersendiri atas kerelatifan itu..?? Misal dalam range 1-10: Enak dengan nilai 9, bagus dengan nilai 8, Menarik dengan nilai 9,5, Sempurna dengan nilai 10.
Tapi saia ga bisa terima klw ada yang berpendapat klw orang-orang tipe 3 itu ribet karena selalu mengerutkan kening mereka.. ga selalu qo..
- saia masih suka membiarkan kamar saia berantakan, masih suka bercanda bahkan bingung klw harus serius, masih suka ngupil atw kentut..
itu cerminan jika kecenderungan manusia tipe 1 saia muncul.. (siap-siap di getok orang-orang tipe 1 karena sudah mengkambinghitamkan manusia tipe 1 atas kebiasaan buruk tsb..
)
- saia lebih baik diam, menghindari konflik, menjadi follower atw hanya bisa mendengarkan tanpa membantu memberi solusi.. cerminan jika kecenderungan manusia tipe 4 saia muncul.. 😀
- saia merasa tidak punya kecenderungan sebagai manusia tipe 2, karena saia menganggap mereka sangat menakutkan..horor.. tapi terkadang klw ditengah-tengah orang tipe 4, tiba-tiba saia jadi bisa memaksa dan membuat keputusan..bagian dari kecenderungan tipe 2 kah??
Pada dasarnya jangan pernah merasa terlalu bangga atau kecewa atas kecenderungan kalian. Mengetahui, at least, 4 kepribadian itu berfungsi agar bisa belajar, belajar mengenal pribadi masing-masing dan juga mengenal pribadi orang. Belajar bagaimana mengontrol diri sendiri dan juga belajar bagaimana sebaiknya berlaku dengan orang lain sesuai kepribadiannya. Belajar memahami, belajar untuk tidak memaksakan kehendak, belajar bahwa orang lain juga punya kebiasaan, punya sikap, punya prinsip masing-masing. Bagi saia sulit untuk benar-benar mengenal orang lain jika hanya berkomunikasi sekedarnya, butuh waktu untuk itu. Butuh waktu dan alasan untuk tidak menyukai, menyukai, tidak menyayangi, dan menyayangi sesuatu.
In my humble opinion, Hidup itu tidak selalu diawali dengan me-, memahami ataupun mengerti. Tapi juga harus diawali dengan di-, dipahami ataupun dimengerti. Hidup itu adalah fungsi saling, take and give, atau apapun itu, dan ini bukan perhitungan, ini hanya salah satu cara untuk mencapai tujuan yang sama. Jangan terlalu sibuk menyalahi diri karena belom bisa me- apapun itu kepada orang lain, tapi orang lain juga harus melakukan me- kepada kita, agar fungsi saling bisa terimplementasi dengan baik. 😉
Duh, bahasanya berat euy. Writing experiencnya meningkat nih setelah diklat. 😀
[quote]
saia masih suka membiarkan kamar saia berantakan, masih suka bercanda bahkan bingung klw harus serius, masih suka ngupil atw kentut.. itu cerminan jika kecenderungan manusia tipe 1 saia muncul.. (siap-siap di getok orang-orang tipe 1 karena sudah mengkambinghitamkan manusia tipe 1 atas kebiasaan buruk tsb.. )
[/quote]
Tertnyata kamar lu berantakan yah? 😀 Terus kenapa lu bawa2 ngupil ama kentut untuk manusia tipe 1? 😀 Emangnya tipe yang lain nggak pernah yah? 😀
Gw ga mau getok lu ah, Gw pengennya nginjek kaki lu aja. 😀
hmmm i’m not a perfectionist like yours :p
santai aja yi… janganlah sampe tu buku telepon punya si ling-ling lo itungin. Udah jelas2 itu imajiner :p
santai tp jangan terlalu santai kayak gw yg nggak jelas begini :p
@thexwarrior: haha… tp ngupil sm kentut lbh cocok wat si tipe 1.. :p btw sini gw injek lw duluan…
@nadia: gw msh mikirin gmn supaya bs seimbang berdiri di atas 10buku tlp haha… 😀 btw iya sedang berusaha sedikit lbh santai ni.. 😉
saia sama seperti kamu, melankolis sempurna yang membiarkan kamarnya berantakan! =))
hehehe saya hampir sama seperti dirimu ay2 🙂
@mutie: dasar melankolis sempurna gadungan!! :p
@na: hadeehhh…nyama2in aja deh haha… 😀
Sepertinya kita dari satu “kaum” ya? Tapi, mungkin kecenderungannya beda ya?
Apapun kita atau mereka, meskipun berbeda tapi tertap satu jua, Bhineka Tunggal Ika, lho kok gak nyambung???
Yang jelas adanya tipe2 tersebut bukan untuk mengkotak-kotakkan kita, melainkan agar kita dapat memahami orang lain agar kita mudah bekerja sama dengan orang lain, yang mungkin punya tipe yang berbeda dari kita. Tiap orang punya keunikan masing2. Even kita dari satu tipe / kuadran yang sama, belum tentu kita memiliki sifat yang sama. Jadi mari kita terima perbedaan itu untuk mewujudkan harmonisasi yang indah, menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, dan saling menlengkapi satu sama lain. 😉
Kata temenku yg psikolog, tiap manusia pasti punya empat2 nya,cuma memang yg lebih dominan yg kuadran berapa..hehe, tergantung suasana mungkin yah…hehe, gud topik ai..:)
Heh heh heh, saya masuk berkepribadian yang mana, ya? Semoga yang keempat, deh!
@masBint: yup..bener bgt.. perbedaan itu pasti ada apapun keadaannya justru untuk saling melengkapi.. 😉
@salma: thx info tambahannya… 😀
@mursyid: tepatnya kecenderungan sbagai tipe keempat mungkin.. krn tanpa disadari pasti ada bagian2 dr tipe lain yg ada didiri masing2… 😉
Ini sih, tak bisa lagi disebut TIDAK BISA MENULIS alias terhenti di tengah perjalanan tulisan.!!!
Pada dasarnya tipe2 itu bisa diterapkan kepada masing2 kita ketika teman dekat dan orang2 sekitar kita mencakup semua tipe itu. Semua bisa dipelajari dan diterapkan pada masing2 kita. Walau dengan kadar yang berbeda. (Hahahah…kok gue jadi sok tau ya.?&^%^&?)
@imamS: selamat datang! 😀
setuju… kadarnya selalu berbeda… 😀
ps: soalnya lg pengen nulis yg semacam cerpen atw smacamnya..tp bhenti ditengah terus…
klw blog sbisa mungkin terus diupdate… 😀
mudah2an si S nya gak dibiarin berantakan juga 😉
doakan saia… 😀
waktu di pusdiklat gw tipe berapa yah? lupa… xixiixixiix
beneran ga inget sama sekali?? 😀
sayang sekali…
melankolis melo dramatis.. 😀 itu tipe brapa?
tipe TIGA… 😀
welcome to the club.. heheu..