Ketika tidak ada keseimbangan antara keinginan/niat dan kesungguhan dalam menyempurnakan ikhtiar, ketika itulah saia merasa wajib tertinggal. Huh..rasa seperti ini benar-benar tidak menyenangkan. Dimana orang-orang sekitar sudah merangkak ke tahap-tahap yang lebih baik. Teman-teman kuliah yang telah seminar, sidang dan siap disumpah menjadi Sarjana Komputer. Teman-teman yang aktif meng-update blognya. Dan juga sahabat-sahabat yang mencoba hidup baru (Selamat untuk Nita dan Mb Intan, saia sangat ikut berbahagia untuk kalian 🙂 ).
Tapi kali ini terkhusus karena tertinggalnya saia di study saia. Sudah setua ini belum juga mendapatkan gelar sarjana. Orangtua saia ga keberatan akan tertundanya kelulusan saia, mereka tidak mengkhawatirkan saia, mereka yakin saia bisa, hanya waktu yang tidak memungkinkan. “Maaf ma telah mengecewakanmu”.
Awalnya sama sekali bukan masalah ketika mereka sedikit demi sedikit meninggalkan jejaknya di kampus, tapi ketika mereka yang sahabat-sahabat saia yang perlahan selesai, saia mulai gusar. Mereka memang tidak totally pergi, mereka selalu tetap menyemangati saia, mereka tetap mengirim sms meski sekedar menanyakan kabar. Tapi disitu letak kegusaran saia, dekat di hati itu ternyata tidak cukup. Saia masih ingin bertemu langsung dengan mereka, menghabiskan waktu, tertawa, makan bareng dan sebagainya. Tapi saia sadar mereka juga punya hal lain yang tertunda. Saia sadar, saia hanya suka bersenang-senang, meninggalkan tanggung jawab dan kemudian berusaha cuek akan tugas akhir itu.
Sekarang saatnya ikhlas..berusaha mengikhlaskan kesalahan-kesalahan saia, berusaha memperbaiki semuanya, perlahan tak jadi soal asalkan tetap dijalurnya. Saia memang lamban. Allah itu 100% adil, hanya kebodohan-kebodohan manusia yang tidak bisa melihat keadilan Allah (mengutip dari buku Moga Bunda disayang Allah karangan Tere Liye)
ps: draft semacam ini sudah tertumpuk banyak di memory saia..ragu..tapi kemudian merasa harus ‘melepaskannya’ dan kembali menyadari klw saia sama sekali tidak sendiri.. 🙂
if wajib tertinggal
then wajib mengejar ketertinggalan
print “semangat kawan!! man jadda wajada!!”;
Thx ya Mif.. sudah mencoba beragam kata2 penuh motivasi tapi tetep aja ky gini..doh..
tapi insya Allah tetap semangat..sip..Man Jadda wajada.. 😉
waahhh jangan ngomong usia n blm menyandang gelar sarjana dong nang ai, jd minder gue, hehe 😀
tetep semangat yi… biarpun gw jg menemukan kesulitan menyemangati diri sendiri, huehehe :p
heheu..abisnya temens kampus gw byk yg dah SKomp..kn gw jadi iri..
Iya ni..sama..gw juga lg sangat kesulitan mnyemangati diri.. 😦
Smangat ah.,. 😎
Gak percaya klo Ayi bisa juga kayak gw: pemalas.
Gak percayaaaaaa -_-
Ayi pasti bisa! Go go go.
seandainya bisa ky lw Yo.. pemalas tapi cerdas… 😛
sip..sip.. Smangat!!