Here I am, Stockholm!

Finally ada hasrat juga buat cerita tentang Sweden, Stockholm tepatnya. Setelah menerima kenyataan bahwa harus betah untuk stay di sini selama 3 tahun, sekarang semacam berusaha mencari alasan-alasan untuk merasa betah. Sebenarnya ini berawal dari satu percakapan dimana akhirnya terucap, “Iya disini tu public transportationnya bagus, ontime, cepet dan ga penuh, dari sini kekantor aja ga sampe 30 menit” dan lalu direspon “tuh kan betah, coba klw disini pulang jam 10 malam aja masih macet”, lalu seketika saia tersenyum sambil terpaksa berujar “iya si…” sambil tetap mengeluh macam-macam. Kasian sekali teman bicara saia itu, belakangan ini selalu jelas-jelas dijadikan multifunction recycle bin 😆 *untungnya dia bukan pembaca blog*

Okay, jadi alasan pertama saia betah disini adalah Public Transportationnya, kereta jarak pendek, jarak jauh, ataupun bis. Tunnelbana, atau biasa disingkat T-Bana, merupakan kereta jarak pendek, dari satu stasiun ke stasiun berikutnya tidak terlalu jauh, with this one, im sure i wont get lost *pasang muka belagu* . Nah kereta jarak jauhnya juga tidak jauh berbeda, semacam kreta antar Kota, namanya Pendeltag (dibacanya: Pendeltog, harusnya a-nya yg ada buletan diatasnya, dibaca menyerupai huruf o gitu), keretanya lebih lebar dan jarak antar stasiunnya jauh-jauh, klw mw ke Arlanda Airport bisa naik ini. Lalu bisnya juga banyak, dan panjang. Nah persamaan ketiganya adalah tepat waktu, sesuai jadwal. Oia, wajib buka situs sl.se buat panduan kita klw mau jalan-jalan di Sweden. Lagi-lagi, yakinlah klw kalian ga akan nyasar, just do the reverse engineering klw dah mentok :mrgreen: *lalu dikeplak ramai-ramai*

Apalagi? Hmm.. the city is quiet. Ramainya kadang-kadang saja, padahal saia bekerja di pusat kota *katanya* tapi tidak terlalu ramai. Oia saia pernah main juga ke Uppsala, ada warga Indonesia yang tinggal disana, kali itu saia berkunjung sekaligus merayakan midsummer, Glad midsommar, Sweden! *sebelum terlambat*
Nah semacam tradisi disini, midsummer itu hari besar disini, hari libur, dan banyak yang merayakan dengan memakai mahkota dari bunga, nyanyi-nyanyi mengelilingi bunga, makan-makan, lalu ada permainan-permainan. Saia merasa beruntung pada minggu ketiga bisa pergi jauh sampai Uppsala, lebih damai dari Stockholm, banyak pohon, rumah-rumahnya seperti di Farmville, banyak lapang hijau luas, berasa masuk desa dan menyelusuri hutan. Pas banget buat menenangkan diri. #lho *jangan sampe post ini jadi nggalau*

Lalu apalagi? Hmm.. kayanya itu dulu, belum menemukan alasan lain untuk merasa betah disini. Masih kangen ada yang nyuruh mandi, kangen dimasakin sayur kacang merah, kangen dimasakin tempe penyet, kangen dimasakin reuceuh leunca, selalu kangen rumah lebih dari apapun. Kangen memeluk orang-orang yang disayang. Kangen jagoan-jagoan saia yang sudah pada naik kelas semua.

Dengan begitu keluhan-keluhan saia gajauh dari makanan dan cuaca. :mrgreen: Belum menemukan makanan yang enak disini *aga susah si klw kategori enak selain asin adalah makanan rumahan* dan cuaca disini?! haduh serandom hati saia, matahari terik tapi anginnya dinginnya ampun-ampunan. Matahari terik lalu galama hujan turun. Adem si, ademnya kebangetan sampe gabisa lepas dari jaket. daerah T di muka dan dagu saia berasa membeku setiap dari luar. Klw cari alasan untuk mengeluh mah gampang banget heheu.. tapi klw semuanya dijadiin keluhan, rasanya di sini selain bisa mati karena kedinginan, saia bisa mati karena keluhan saia sendiri. :mrgreen: *melebhay*

cheerio!

20140622-164724-60444462.jpg

20140622-164723-60443675.jpg

20140622-164724-60444090.jpg

Leave a comment